“semoga esok hari, lebih baik dari hari ini,”
bukanlah harapanku sebelum tidur. aku tidak pernah berharap esok hari akan memperlakukanku lebih baik dari hari ini atau dari hari-hari sebelumnya. karena aku tahu, itu tidak akan terjadi padaku.
aku tidak percaya. aku tidak ingin berharap.
aku tidak ingin merasa lebih tersiksa hanya karena sebuah harapan dan kepercayaan. aku lelah dengan semua ekspektasi yang datang dan selalu meninggi setiap hari namun tidak pernah bisa aku gapai. aku benci dengan semua pengkhianatan pada sesuatu yang sudah lama aku pegang dan aku harapkan kehadirannya. aku hanya berharap, saat aku tertidur, bantal tidurku akan membawaku pergi dari tempat tidur yang aku tindih — bawa aku ke mana pun, bawa aku menghilang dari sini. aku hanya ingin pergi.
aku selalu berpikir, mengapa aku memilih untuk tetap lahir setelah aku diperlihatkan bagaimana kehidupan yang akan aku jalani di dunia sana. mengapa aku dengan berani memilih untuk berjuang di tempat yang kerasnya bak berlian, namun tidak selalu bersinar terang.
hidup di dunia yang tidak pernah memihak, hidup di dunia yang tidak berhenti membuat aku membenci diriku sendiri, hidup di dunia yang diisi manusia-manusia tamak nan serakah.
aku selalu merasa setiap hari adalah hari kiamat. aku berusaha namun gagal, aku lari lalu terjatuh, aku bernafas dan aku mati. aku tidak pernah merasa hidup. sampai pada suatu hari aku mendengar kalimat,
“everyone has their own problem, we’re all the same but hurt different. kamu dengan sakitmu, aku dengan sakitku. aku nggak menyalahkan kamu yang merasa dunia ini nggak adil, karena memang begitu cara kerja dunia memperlakukan kita. tapi kamu harus tahu, kalau kamu nggak sendirian.”
kalimatnya terucap dengan sorot mata teduh, aku selami pelan-pelan netra lembut itu — saling menyelam, sama-sama tenggelam dalam balutan tatap menenangkan,
“kalau kamu merasa dunia nggak akan pernah memilih kamu, aku akan. kalau kamu merasa semua orang nggak ada yang bisa mengerti kamu, aku bisa. di saat semua hal buruk mulai datang, aku juga akan datang dengan hal baik yang aku bawa.”